Apresiasi

Sebeuah postingan berisi apresiasi untuk teman-temanku yang selalu hadir dimanapun aku membutuhkan.

‘Aku gak punya siapa-siapa lagi.’ pikirku saat itu.

Satu pernyataan salah yang akan selalu salah. Kali ini mungkin kita ceritakan teman-teman yang mungkin tidak merasa bahwa mereka sangat spesial dalam kehidupanku ya.

Dipertemukan di bangku kuliah, terpaksa sok akrab karena adanya tuntutan senior. Sok kenal, sok perhatian, sok khawatir, dari semua awalan yang sok, sok, sok itu. Ternyata malah mereka yang selalu ada.

Tentu saja love and hate relationship.

Banyak yang hilang, tapi nampaknya kita tidak harus fokus pada negatif ya.
Kita ceritakan senang-senangnya aja hari ini.

Teruntuk teman-temanku. Aku percaya, aku bukanlah orang sempurna, yang sangat asik diajak ngobrol. Pastinya kalian akan menemukan sisi duar duer duorku saat bersama. Mungkin juga saat aku tidak ingin dihubungi sama sekali, atau ketika aku datang pas ada butuhnya saja.

‘Terima kasih telah membuatku merasa spesial di setiap langkah yang aku ambil. Terima kasih atas segala dukungan atas pilihan yang aku jalani. Terima kasih karena tidak pergi, seburuk apapun kelakuanku yang kalian ketahui.”

Disini aku paham, bahwa terkadang tidak perlu hubungan darah untuk mencapai suatu definisi keluarga.

Terima kasih teman-temanku yang selalu mau direpoti bahkan untuk sekedar bertemu atau menyempatkan waktu di kala kehidupan yang sedang wlawlewlo.

Cerita-cerita dari kalian adalah suatu hal yang akan membuatku terus ingat. Jika terkadang memang kita dipisahkan oleh jarak dan waktu. Namun kehadiran kalian akan selalu mengiringi jalanku setiap harinya.

Teruntuk teman-temanku,
Perjalanan kalian masih panjang.
Mungkin kalian tidak akan selalu di atas.
Begitupula tidak mungkin akan selalu di bawah.
Semoga Tuhanmu akan selalu membimbingmu kemanapun engkau berjalan.
Tidak harus menjadi sukses dalam waktu singkat.
Namun jangan pernah berhenti berusaha.
Tidak apa bila ingin berhenti sejenak.
Tapi tangan ini akan selalu siap menarikmu untuk selalu bangkit.
Bila hidup ini sudah mulai berantakan.
Nyalakan teleponmu, mari kita bacot seharian.

Terima kasih untuk hadir dan menetap sahabat-sahabatku.
-Red-