[Cukup atau Cukup?]
Jendela bis yang membawaku terasa basah dan dingin akibat air hujan
Jalanan tol mulus Johor mengingatkanku akan Surabaya dahulu kala
Sepatu boots-ku tampak sedikit mengkilap akibat percikan air di halte sore ini
Rekan berliburku hanya sebuah tas ransel dan koper kecil yang terus2an ku pegangan
Satu buah earphone menyumbat telingaku, menyanyikan lagu lagu yang sering dikenal dengan “Rock"
Perjalananku masih 2 jam lagi, jauh dari rumah, tanpa teman perjalanan, tentunya tanpa koneksi
Kepala ini hanya bisa bersandar pada jendela itu, menerawang jauh ke depan membayangkan hari-hari sendiri
Tulangku mulai berdemo meminta untuk diistirahatkan, tenang saja kawan. Akan selalu ada obat untukmu
Akhirnya ponselku membiarkan seorang diri, menikmati perjalanan tanpa dering-dering mengganggu
Ku buka dompet kecilku untuk mengecek lembaran-lembaran Ringgit yang tak terlalu banyak
Cukup-lah
Cukup untuk berkelana
Cukup untuk beristirahat
Cukup untuk bercerita
Cukup untuk bersama
Cukup untuk bertahan
-Wanita yang sedang mencukupkan diri-