pls remind me that i’m strong.
Momen dimana sudah lelah berjuang sendiri.
Meminta bantuan ke dokter saat itu.
Ke dokter selalu sendirian, meski aku sangat benci ke rumah sakit, klinik, semua hal tentang obat.
Psikolog kurang membantu, karena i do wanna die since i was 10.
Kisah lucu dimana gatau mau mulai dari mana saat bilang ke dokter umum.
Tapi hari itu sudah di ujung ya.
Pilihannya mati atau confess.
Duduk cengar-cengir di depan dokter.
Ditanya keluhannya apa?
Jawabannya cuman diem sambil ngangkat baju, posisi badan masih berdarah-darah.
Thank God dokternya cuman
“Gapapa, saya disini. Sejak kapan?”
“Since i was 10? maybe i can’t even remember when i start”
“It’s okay. Saya bantu ya?”
“He’em”
Dokter cuman keluar ruangan, telfon beberapa rumah sakit dan bilang
“Sendirian?”
“He’em”
“Saya antar gapapa?”
“I’ll be okay with myself”
“Okay, kamu kesini ya sekarang…”
“Okay”
Ternyata gampang ya.
Kenapa gak dari dulu haha
Dosis yang sangat kecil, gak kerasa apa-apa.
Cuman saat itu akhirnya punya orang lain yang tau sakitnya gimana.
Saat kondisiku buruk, aku gampang banget sakit.
Alergi muncul semua, infeksi bisa 3 bulan tidak selesai.
Belum lagi masalah mentalnya.
Aku tau kalok aku lagi tidak baik-baik saja.
Dan rasa sakitnya memang ada.
Since i was blaming my self for being so sick and helpless.
Kontrol seminggu sekali, coba ganti obat ABC karena gak ngaruh apa2.
Minum obat sehari minimal 10 butir. (kadang lebih hahahaha)
Suatu hari ditanya
“gimana minggu ini?”
“Lagi happy banget, aku belanja ini, melakukan banyak sekali kegiatan dan tidak merasa sedih sama sekali. Percaya gaaa aku gak nangis sama sekali minggu ini?”
“Well…”
NAIK DOSIS LANGSUNG, HUAHAHA KARENA GAK NORMAL TERNYATA.
PADAHAL DAH HEPI =))
oiya ges, aku ada panic attack.
Triggernya aku kurang paham, mostly adalah tempat ramai, sirine, dan beberapa hal lain.
I dont really sleep at all.
Kadang aku ngilang dari kehidupan, karena i cant face myself.
Pelarianku balik ke minum.
Karena aku gila dengan isi otakku.
Mau minum sebanyak apa, aku cuman bisa tiur sejam dua jam.
Dan i cried almost everytime dan penyelamatku adalah Anggi.
Aku keluar masuk rumah sakit karena kondisi memang buruk.
Dan all alone.
Sampai akhirnya aku gak dibolehin nyetir sendiri sama dokterku.
Karena…. terlalu banyak obat yang harus aku konsumsi.
Aku sering kecelakaan.
But yeah, no one care.
Sampai akhirnya dokterku ngerasa aku gak bisa sendiri lagi.
Dan harus bilang ke orang tuaku.
Karena memang saat itu sangat parah.
I can suicide whenever i want.
(Believe me i’ve tried so many)
Guess what?
Haha ya, aku dimaki-maki orang tuaku.
Katanya aku salah bergaul, gak perlu obat-obatan.
Dikira pakek narkoba.
Gak dibolehin ke dokter lagi.
Dibilang orang paling gak bersyukur di dunia sudah dikasih hidup enak.
Ya, aku yang salah lagi.
Akan selalu begitu.
Stop minum obat, dengan semua kegilaan yang berjalan.
Sehari kadang minum satu botol sendiri.
Karena aku udah gatau mau lari kemana.
Tapi aku kuat kan gaes?
Aku masih disini lo.
Kadang aku masih hancur.
Kadang aku masih kepikiran “sampe sini aja ya?”
Kadang aku masih “Kapan ya aku bisa ketemu orang yang bisa nerima aku lagi?”
Last 2 months been so hard for me.
Since i feel lifeless.
I dont want anything.
My mood are upside down.
I lost so many people i loved.
Semua kilatan masa lalu selalu muncul.
I keep myself busy to distract me from myself.
But it’s okay.
I know that i’m strong right?
Ditulis pagi hari 4 April 2023.
-Red-