your-scars
3 min readSep 19, 2018

Tak Lagi Sama

Bangun pagi ini penuh dengan kesederhanaan.

Yang biasanya selalu sendiri agaknya berubah. Bangun kali ini di bersama 4 orang lainnya. Secara tidak sadar tidurnyapun terasa nyenyak. Tanpa kasur. Tanpa selimut.

Aku sedikit bingung. Kenapa tidak ada sebuah sambatan yang muncul? Kunikmati subuhku tanpa paksaan dan dengan senyuman.

Teh hangat dan nasi pecel menemani pagi yang lapar ini. Kuingat-ingat semalam makan apa. Tapi tidak ingat. Ya sudahlah.

Matahari naik. Di ikuti usiran halus karena toko tempat kita numpang tidur mau buka.

Begini toh rasanya tidak punya tempat pasti untuk bernaung.

Entah kenapa senyum masih terus berlanjut. Menunggu sebuah perjalanan yang menanti.

Pagi itu kita berangkat menuju pos baderan. Naik ojek. Gak pakai helm. Nyetirnya kayak orang lagi sakit perut.

Satu pikiran aja

Mati nih gue kalo kecelakaan fix banget.

Tapi terjawab dengan keindahan alam sekitar. Gila gila gila. Sebenernya ya pernah lihat yang lebih bagus tapi entah kenapa ya.... Indah aja hehe.

Mungkin tak sesuai harapan karena gagal naik gunung.

Kulihat kekecewaan mas-masku saat dilarang naik. Aku paham banyak yang di korbankan untuk sampai disini. Tapi mau bagaimana lagi.

Tidak ada yang menyerah. Dalam raut sedih masih saling menghibur. Memikirkan banyak cara untuk tetap ke atas. Lucunya juga aku masih mau berusaha.

Kembali lagi disini.

Besuki-probolinggo kita terpisah-pisah kembali. Lelah ditemani kecewa mungkin.

Aku duduk di sebelah mbak-mbak baru lulus SMA. Menceritakan dia akan pergi ke kotaku. Untuk bekerja. Aku paham ternyata tantangan dunia kita jauh berbeda.

Sepanjang berjalanan terasa goblok. Yang akunya mau jatoh gara-gara ketiduran. Yang botolnya ngeguling soalnya yang megang terlalu ngantuk. Jadi cerita baru.

Sisa perjalanan kita tertawa berdua.

Akrab tanpa sebuah nama.

15 menit terakhir aku sudah ingin menanyakan nama dan kontak. Barangkali bisa bertemu lagi di surabaya. Gengsi menguasai. Akhirnya ku sesali.

Dia memilih bercerita tentang teman-teman perjalananku yang sama gobloknya dengan kejadian hampir jatuhku.

Perpisahan kita di warnai tawa sampai di depan pintu turun.

Dan masih ku sesali.

Kembali lagi kota kecil dengan banyak kenangan baru. Probolinggo.

Penantian kita sedikit berbeda. Duduk di sebelah toko. Minum es campur. Tertawa-tertawa. Kalo orang bilang sih

Menghibur diri.

Menunggu jemputan dari keluarga salah satu teman seperjalanan.

Dalam mobil sedikit bercerita banyak tidurnya hehehe

Kaki kesemutan memangku carrier.

Perjalanan menuju pos Bremi.

Siapkah anda untuk ditolak untuk kedua kalinya?

Baiklah. Jadi ya. Di tolak lagi.

Aku bilang juga apa? Perjalanan ini gagal bukan?

Ternyata aku salah.

Siang itu kami langsung memutuskan untuk ke rumah si mbak cantik. Baru kenal tapi benar-benar baik. Sederhana. Lucu. Sangat friendly. Gak kayak adeknya. Mohon maap nih ya hehehe.

Ternyata makan dulu.

Bakso!! Bakso!!

Bakso kikil gengs.

Terus ke rumah. Mandi. Minum teh. Memutuskan rencana. Di temani drama.

Ehehehehe kapan yak bisa gak drama?

Lucu.

Dan akhirnyaaa apa?

Gak di surabaya gak di probolinggo destinasinya selalu ngopi.

Tempat ke 3 baru berjodoh. Namanya ladang kopi. Overall murah. Mantab. Tempatnya enak. Apalagi di luar.

Banyak angin. Cocok deh buat melewati obrolan berat.

Judul malam ini adalah…

Aku, kamu, mereka, dan surya.

Disini aku lebih banyak diam. Mendengarkan.

Cinta.

Pekerjaan.

Keluarga.

Rahasia.

Penolakan.

Rasanya berat mendengarkan ini semua. Berat untuk mengiyakan beberapa pernyataan. Lebih berat lagi untuk menyanggah.

Hanya aku dan red velvetku.

Banyak obrolan gila yang membuatku berpikir ulang tentang hidup.

Inginku buka cerita tentang diriku. Tapi aku sendiri paham bahwa aku tak siap.

Perjalanan yang dimulai ber empat-lalu ber lima-harus kembali ber empat.

Ingin rasanya menangis. Tapi hak untuk bersuara dan berekspresi telah di cabut.

Tapi sungguh aku mencintai malam ini.

Tengah malamku berduka. Inginku sampaikan rasa sakit. Tapi tertutup oleh suara angin malam. Inginku perlihatkan ekspresi kesakitan. Tapi termakan gelapnya malam.

Tapi malam ini juga aku menemukan cintaku.

Tunggulah.

Aku akan kembali.

your-scars
your-scars

No responses yet